Senin, 06 Februari 2012

Tanya Jawab Mengenai Hukum Kesehatan


1.       Hak pasien atas layanan kesehatan dilindungi antara lain dengan 4 UU
2.       UU 8/1999 ttg Perlindungan Konsumen, UU 29/2004 ttg Praktek Kedokteran, UU 44/2009 ttg Rumah Sakit, dan KUHPerdata
3.       Pasien adalah konsumen, dan dokter serta rumah sakit adalah pelaku usaha
4.       Hubungan hukum antara dokter dengan pasien dikenal dengan perjanjian teraupetik
5.       Perjanjian terapeutik, sebagaimana halnya perjanjian lainnya, juga harus tunduk pada pengaturan mengenai perikatan dalam KUHPerdata
6.       Pasien berhak mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis
7.       Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional
8.       Pasien berhak meminta pendapat dokter atau dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit
9.       Pasien berhak mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis
10.    Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
11.    Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi
12.    Pasien berhak mendapatkan isi rekam medis
13.    UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran http://bit.ly/grWQt0
14.    UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit http://bit.ly/fQRqrl
15.    Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
16.    Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya
17.    Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
18.    Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
19.    Pasien berhak mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya
20.    Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya
21.    Pasien berhak menggugat &/atau menuntut secara perdata ataupun pidana RS apabila RS diduga beri pelayanan yg tdk sesuai dgn standar baik
22.    Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya
23.    Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yg didapatkan
24.    Pasien dpt menggugat pelaku usaha, kepada lembaga peradilan umum atau kpd Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)
25.    Pasien dpt melaporkan RS kepada polisi atau penyidik lainnya atas pelanggaran hak-hak pasien
26.    Bacaan lebih lanjut: Apakah Dokter Termasuk Pelaku Usaha? http://bit.ly/ca1R58
27.    Bacaan lebih lanjut: Perlindungan Hukum Bagi Pasien http://bit.ly/cyT0Yw
28.    Bacaan lebih lanjut: Hak Pasien atas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit http://bit.ly/ihPgEb
29.    Sanksi jika abaikan kewajiban membantu biaya pengobatan bagi korban kecelakaan http://bit.ly/h3m4W3
30.    Rumah Sakit yang menyandera pasien bisa dipidana? http://bit.ly/iG5Oyi
31.    Hak pasien sebagai konsumen dilindungi banyak UU http://bit.ly/lNEafY
32.    Dokter termasuk dalam jasa profesional, dan oleh karena itu termasuk sebagai pelaku usaha dalam perlindungan konsumen.
33.    Semua pasien adalah konsumen jasa pelayananan kesehatan.
34.    Praktik kedokteran diselenggarakan berdasarkan pada kesepakatan antara dokter dan pasien.
35.    Hubungan hukum antara dokter dan pasiennya dikenal dengan perjanjian teraupetik.
36.    Perjanjian teraupetik, sebagaimana halnya perjanjian lainnya, juga harus tunduk pada pengaturan mengenai perikatan dalam KUHPerdata.
37.    Dokter wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yg bertugas & mampu melakukannya.
38.    Dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan setelah pasien itu meninggal dunia.
39.    Dokter wajib merujuk kepada dokter lain yg lebih baik apabila dirasa tdk mampu melakukan pemeriksaan atau pengobatan.
40.    Setiap tindakan kedokteran yang akan dilakukan oleh dokter terhadap pasien harus mendapat persetujuan dr pasien ybs.
41.    Persetujuan pasien (lisan/tulisan) diberikan setelah pasien mendapat penjelasan secara lengkap dr dokter.
42.    Penjelasan dokter sebelum melakukan tindakan medis meliputi: a. diagnosis dan tata cara tindakan medis.
43.    Penjelasan dokter sebelum melakukan tindakan medis meliputi: b. tujuan tindakan medis yang dilakukan.
44.    Penjelasan dokter sebelum melakukan tindakan medis meliputi: c. alternatif tindakan lain dan risikonya.
45.    Penjelasan dokter sebelum melakukan tindakan medis meliputi: d. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
46.    Penjelasan dokter sebelum melakukan tindakan medis meliputi: e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
47.    Dokter yg berhalangan harus membuat pemberitahuan atau menunjuk dokter pengganti.
48.    Tindakan medis dokter yg beresiko tinggi hrs mendapat persetujuan tertulis dr yg berhak memberi persetujuan.
49.    Pasien berhak mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis.
50.    Pasien berhak meminta pendapat dokter lain.
51.    Pasien berhak mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis.
52.    Pasien berhak menolak tindakan medis.
53.    Pasien wajib memberi informasi yg lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya.
54.    Pasien wajib mematuhi nasehat dan petunjuk dokter.
55.    Pasien wajib memberikan imbalan jasa atas pelayanan dokter.
56.    Setiap orang yg dirugikan atas tindakan dokter dpt mengadu secara tertulis kpd Ketua Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia.
57.    Pasien yg dirugikan jg dpt mengadukan dugaan tindak pidana oleh dokter atau menggugat scr perdata ke Pengadilan Negeri.
58.    Bila gugatan diajukan ke lembaga penyelesaian sengketa konsumen, dpt diajukan ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).
59.    Bacaan lebih lanjut: Perlindungan Hukum Bagi Pasien http://bit.ly/cyT0Yw.
60.    Bacaan lebih lanjut: Hak Pasien atas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit http://bit.ly/ihPgEb.
61.    Bacaan lebih lanjut: Perlindungan Pasien Pada Praktik Pengobatan Tradisional http://bit.ly/dwLd8s.
62.    Bacaan lebih lanjut: Pasien Askes di RSUD Juga Dilindungi UU? http://bit.ly/lNEafY.
63.    Bacaan lebih lanjut: Apakah Dokter Termasuk Pelaku Usaha? http://bit.ly/ca1R58.
64.    Bacaan lebih lanjut: Penyanderaan Pasien Oleh Rumah Sakit http://bit.ly/iV4gTw.
65.    UU 29/2004 tentang Praktik Kedokteran http://bit.ly/grWQt0.
66.    UU 44/2009 tentang Rumah Sakit http://bit.ly/fQRqrl.
67.    UU 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen http://bit.ly/h0dxPE
68.    Ini langkah hukum yang bisa dilakukan terhadap RS yang mendiskriminasi pasien http://bit.ly/kgPHoY.
69.    Dalam keadaan darurat perawat setara dengan dokter http://bit.ly/lQzTKg.
70.    Hak Pasien atas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit http://bit.ly/ihPgEb.





1 komentar:

  1. Bagaimana pada kasus saat tenaga kesehatan melakukan tindakan medis/keperawatan/kebidanan pada pasien namun ternyata ada pihak tertentu yg merekam dan menyebarluaskannya.

    BalasHapus