Senin, 06 Februari 2012

Tanya Jawab Mengenai Hukum Pertanahan


1.       Tips mengurus jual-beli tanah girik http://bit.ly/lUrHJU.
2.       Mengenai sertifikat tanah diatur dalam UU 5/1960; PP 24/1997; Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN 7/1998 dan 3/1997
3.       Hilangnya sertifikat tidak menghilangkan hak atas tanah
4.       Untuk sertifikat tanah yang hilang dapat diterbitkan sertifikat pengganti
5.       Permohonan sertifikat pengganti dpt diajukan oleh pihak yang namanya tercantum sebagai pemegang hak dalam buku tanah yang ada di kantor BPN
6.       Permohonan sertifikat pengganti juga dapat diajukan oleh pihak lain yang merupakan penerima hak berdasarkan akta PPAT
7.       Untuk mendapatkan sertifikat pengganti, pemegang hak atas tanah harus mengajukan surat permohonan
8.       Surat permohonan dilampiri: 2. Bukti pengumuman sertifikat hilang dlm surat kabar sebanyak 2x2 bulan
9.       Surat permohonan dilampiri: 3. Bukti pengumuman sertifikat hilang dlm Lembaran Berita Negara Republik Indonesia sebanyak 2x2 bulan
10.    Surat permohonan dilampiri: 4. Fotokopi KTP pemohon yang dilegalisasi
11.    Surat permohonan dilampiri: 5. Bukti Kewarganegaraan RI yang dilegalisasi
12.    Surat permohonan dilampiri: 6. Bukti Pembayaran Lunas PBB tahun terakhir
13.    Surat permohonan dilampiri: 7. Aspek penatagunaan tanah jika terjadi perubahan penggunaan tanah
14.    Untuk menerbitkan sertifikat pengganti, biasanya Kantor Pertanahan akan melakukan peninjauan lokasi dan melakukan pengukuran ulang
15.    PP 24/1997 tentang Pendaftaran Tanah http://bit.ly/fu5u93
16.    Bacaan lebih lanjut: Pengurusan Sertifikat Tanah http://bit.ly/haztwV
17.    Bacaan lebih lanjut: Sertifikat Tanah yang Rusak http://bit.ly/hAaugB
18.    Bacaan lebih lanjut: Keaslian Sertifikat Tanah http://bit.ly/hK2C46
19.    Bacaan lebih lanjut: Keabsahan Sertifikat Tanah http://bit.ly/cIplWP
20.    Jerat pidana bagi Notaris yang salah gunakan jabatan http://bit.ly/exNEa6
21.    Pajak Jual Beli Tanah http://bit.ly/iBOqae
22.    Ketentuan mengenai rumah susun dpt kita temui dlm UU No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun
23.    Di Indonesia dikenal istilah2 apartemen, flat, condominium, tp dlm bahasa hukumnya semua disebut rusun
24.    Rusun adl gedung brtingkat dibangun dlm 1 lingkungan, mrp satuan yg msg2 dpt dimiliki & digunakan u/ tmpt hunian yg dilengkapi bagian brsm
25.    Rusun hanya dapat dibangun di atas tanah hak milik, hak guna bangunan, hak pakai atas tanah Negara atau hak pengelolaan
26.    Rusun dapat dimiliki oleh perseorangan atau badan hukum
27.    Di dlm rusun terdapat 2 jenis hak kepemilikan: kepemilikan bersama & kepemilikan perseorangan
28.    Kepemilikan perseorangan adalah atas satu unit rusun
29.    Kepemilikan bersama terdiri dari: tanah bersama, bagian bersama, benda bersama
30.    Tanah bersama adalah tanah di mana rumah susun berdiri
31.    Bagian bersama contohnya pondasi, atap, lobby, lift, saluran air, jaringan listrik, telekomunikasi, gas.
32.    Benda bersama contohnya, pagar, taman, kolam renang, tempat parkir
33.    Saat ini banyak rumah susun/apartemen yang dipromosikan dengan sistem/status strata title.
34.    Tapi, sebenarnya sistem strata title tidak dikenal dalam peraturan perundang-undangan Indonesia.
35.    Strata title digunakan di negara2 spt Singapura & Australia yang intinya memungkinkan kepemilikan bersama scr horisontal & vertikal.
36.    Kerangka hukum yang dikenal di peraturan perundang-undangan Indonesia adalah Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (HMSRS).
37.    Tanda bukti kepemilikan atas rusun adalah sertifikat HMSRS.
38.    HMSRS dinyatakan lahir sejak didaftarkannya Akta Pemisahan dengan dibuatnya Buku Tanah atas setiap rusun ybs.
39.    Sertifikat HMSRS diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten/Kotamadya setempa.
40.    Sertifikat HMSRS terdiri atas: a) Salinan Buku Tanah & Surat Ukur atas Hak Tanah Bersama.
41.    Sertifikat HMSRS terdiri atas: b) gambar denah tingkat rusun yg bersangkutan, yang menunjukkan satuan rusun yg dimiliki.
42.    Sertifikat HMSRS terdiri atas: c) pertelaan mengenai besarnya bagian hak atas bagian-bersama, benda-bersama & tanah bersama ybs.
43.    Satuan rusun (SRS) yg masih dlm pembangunan dpt dipasarkan melalui sistem pemesanan.
44.    Sistem pemesanan SRS dlm pembangunan tersebut adalah dgn cara jual-beli pendahuluan melalui perjanjian pengikatan jual beli (PPJB) SRS.
45.    Saat pemesanan, calon konsumen menerima & meneken “surat pesanan” yg disiapkan oleh developer atau perusahaan pembangunan perumahan.
46.    Rusun yg akan dijual wajib memiliki izin2 yg diperlukan spt izin lokasi, bukti penguasaan & pembayaran tanah, dan IMB.
47.    Jika pemesan lalai menandatangani PPJB dlm jangka waktu tertentu perusahaan pembangunan perumahan dpt tdk mengembalikan uang pesanan.
48.    Pemesan SRS wajib membaca, memahami & menerima syarat2 & ketentuan dr surat pesanan & pengikatan jual beli serta dokumen2 terkait.
49.    Permasalahan dapat timbul apabila rusun dibangun di tanah yang berstatus HGB di atas HPL.
50.    Bila rusun dibangun di atas tanah HPL maka developer lbh dulu wajib ajukan permohonan status HGB di atas tanah HPL itu.
51.    Apabila pemberian status HGB belum selesai, maka satuan rusun tersebut belum dapat dijual.
52.    UU mewajibkan penghuni SRS untuk membentuk suatu Perhimpunan Penghuni Rusun (PPRS)
53.    PPRS wajib mengurus kepentingan bersama para pemilik & penghuni rusun ybs dgn pemilikan & penghuniannya
54.    Menurut praktisi hukum Erwin Kallo permasalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan rusun terkait dengan PPRS
55.    PPRS yg didominasi para karyawan developer sering menimbulkan ketidakpercayaan sebagian pemilik/penghuni rusun ybs
56.    Sesuai aturan, pemilihan pengurus PPRS dilakukan berdasarkan suara terbanya
57.    Masalahnya, developer yg masih mempunyai banyak unit rusun, punya hak utk menentukan siapa yg menjadi pengurus
58.    Hal itu diperparah dengan kecilnya kepedulian pemilik atau penghuni rusun yang menghadiri rapat PPRS
59.    Akibatnya, ketika rapat penghuni tdk mempunyai suara yang signifikan untuk menentukan pengurus PPRS pilihan mereka
60.    Sering terjadi penghuni rusun dijadikan obyek sapi perah oleh PPRS yg sebagian besar pengelola sekaligus developer itu sendiri
61.    Bacaan lebih lanjut: Aturan Pengelolaan Rusun Perlu Dibenahi http://bit.ly/lezL8Z
62.    Bacaan lebih lanjut: Strata Title http://bit.ly/c4JLCh
63.    Bacaan lebih lanjut: Hak Tanggungan Atas Apartemen http://bit.ly/dbx1ZV
64.    Bacaan lebih lanjut: Strata Title Untuk Commercial Area http://bit.ly/mC7DFm.
65.    Bacaan lebih lanjut: PPJB Tentang Rusunami http://bit.ly/bW8Kmc.
66.    Bacaan lebih lanjut: UU No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun http://bit.ly/lw5XCO.
67.    Bacaan lebih lanjut: PP No. 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun http://bit.ly/lVXRod.
68.    Pengguna Jln yg memperoleh hak utama utk didahulukan: a. Kendaraan pemadam kebakaran yg sdg melaksanakan tugas.
69.    Bacaan lebih lanjut: Status Kepemilikan Tanah Untuk Orang Asing Yang Telah Menjadi WNI http://bit.ly/bVKCIG.
70.    Buku Boedi Harsono, Pengawal Hukum Agraria http://bit.ly/pahfMV
71.    Pembuatan dan pengajuan Surat Pelepasan Hak Atas Tanah http://bit.ly/oupCFp
72.    Bukti kepemilikan atas tanah garapan http://huku.mn/74
73.    Proses jual beli rumah yang aman dari masalah http://huku.mn/75




2 komentar:

  1. Sangat membantu masyarakat akan ilmu hukum amalan yg baik rekan

    BalasHapus
  2. contoh surat permohonan hak atas tanah negara bagaimana

    BalasHapus