Senin, 06 Februari 2012

Tanya Jawab Mengenai Hukum Angkutan Darat

1.       Dasar hukum pengenaan tilang adalah UU 22/2009 & Surat Keputusan Kapolri No.Pol: SKEP/443/IV/1998
2.       Tindakan langsung terhadap pelanggaran lalu lintas lazim disebut tilang
3.       Dasar hukum pengenaan tilang adalah UU 22/2009 & Surat Keputusan Kapolri No.Pol: SKEP/443/IV/1998
4.       Tilang adalah salah satu bentuk penindakan pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh Polri
5.       Berikut ini beberapa jenis pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi beserta denda tilangnya
6.       Tdk mematuhi perintah petugas Polri seperti berhenti, jalan terus, mempercepat/memperlambat dikenai denda max Rp250 ribu
7.       Pengguna jalan yg tidak dapat menunjukkan SIM yang sah dikenai denda max Rp250 ribu
8.       Mengemudikan kendaraan bermotor di jalan, tidak memiliki SIM dikenai denda max Rp1 juta
9.       Kendaraan bermotor tdk dilengkapi STNK / STCK dikenai denda max Rp500 ribu
10.    Kendaraan bermotor tdk dipasangi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yg ditetapkan o/ Polri dikenai denda max Rp500 ribu
11.    Kendaraan bermotor dgn bumper tanduk & lampu menyilaukan dpt dikenai denda max Rp500 ribu
12.    Tidak mengenakan sabuk keselamatan dikenai denda max Rp250 ribu
13.    Tidak menyalakan lampu utama pada malam hari & kondisi tertentu dikenai denda max Rp250 ribu
14.    Melanggar aturan gerakan lalu lintas / tata cara berhenti & parkir dikenai denda max Rp250 ribu
15.    Melanggar aturan batas kecepatan paling tinggi / paling rendah dikenai denda max Rp500 ribu
16.    Tidak memberikan isyarat dgn lampu penunjuk arah atau isyarat tangan saat akan membelok / berbalik arah dikenai denda max Rp250 ribu
17.    Tidak memberikan isyarat saat akan berpindah lajur atau bergerak ke samping dikenai denda max Rp250 ribu
18.    Melanggar rambu lalu lintas atau marka dikenai denda Rp500 ribu
19.    Tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki atau pesepeda dikenai denda Rp500 ribu
20.    Mengenai penggunaan blanko tilang, petugas kepolisian akan memberikan 3 opsi kepada pelanggar lalu lintas
21.    Opsi 1, Slip biru, jika pelanggar mengakui telah melakukan pelanggaran lalu lintas
22.    Slip biru berarti pelanggar akan dikenakan denda max & membayarnya lewat Bank BRI
23.    Setelah denda dibayar & SIM/STNK diminta kembali, slip biru dikirim ke PN u/ dilaksanakan sidang tanpa kehadiran pelanggar (verstek)
24.    Opsi 2, Slip merah, bila pelanggar menolak/tidak setuju dgn sangkaan penyidik atau akan hadir sendiri di sidang Pengadilan
25.    Opsi 3, Memberi uang titipan ke petugas khusus (polisi), pelanggar juga akan diberikan Slip Biru
26.    Bedanya opsi 3 dgn opsi 1, pelanggar memberi kuasa kepada polisi untuk hadir di sidang
27.    Petugas tersebut akan membayarkan denda yang sudah dititipkan oleh pelanggar ke BRI & mengirimkan slipnya ke Pengadilan Negeri
28.    UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu-lintas & Angkutan Jalan http://bit.ly/hYDeDy
29.    Bacaan lebih lanjut: Sedikit Catatan tentang Slip Merah & Slip Biru dalam Tilang http://bit.ly/hjZJN0
30.    Bacaan lebih lanjut: Harga Tilang Lalu Lintas http://bit.ly/csEWOq
31.    Bacaan lebih lanjut: Denda Sidabg Tilang di Pengadilan http://bit.ly/i3QHCt
32.    Pertanggungjawaban Pelanggar Lalu Lintas http://bit.ly/g1JZ7l
33.    Kecelakaan yang Menyebabkan Korban Meninggal http://bit.ly/fJ5XAM
34.    Baca kasus ini agar tidak dipenjara karena lalai saat mengemudi http://bit.ly/k2pOXK
35.    Pesepeda tunarungu harus menggunakan tanda pengenal yg ditempatkan pada bagian depan & belakang sepedanya (Ps 123 UULAJ)
36.    Pd jln yg menanjak/menurun & tdk mgkn berpapasan, Kendaraan yg arahnya menurun wajib memberi kesempatan jln kpd yg mendaki (Ps. 111 UULAJ)
37.    Pengguna Jln yg memperoleh hak utama utk didahulukan: a. Kendaraan pemadam kebakaran yg sdg melaksanakan tugas
38.    Pengguna Jln yg memperoleh hak utama utk didahulukan: b. ambulans yg mengangkut org sakit
39.    Pengguna Jln yg memperoleh hak utama utk didahulukan: c. Kendaraan utk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas
40.    Pengguna Jln yg memperoleh hak utama utk didahulukan: d. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia
41.    Pengguna Jln yg mendpt hak utama utk didahulukan: e. Kendaraan pimpinan & pejabat ngr asing serta lembaga internasional yg mjd tamu ngr
42.    Pengguna Jln yg memperoleh hak utama utk didahulukan: f. iring-iringan pengantar jenazah
43.    Pengguna Jln yg memperoleh hak utama utk didahulukan: g. konvoi &/atau Kendaraan u/ kept. tertentu mnrt pertimbangan petugas Polri
44.    Pengemudi yg lalai,mengakibatkan kecelakaan&kerusakan kendaraan/brg dipidana penjara maks 6 bln &/atau denda maks Rp1 juta (Ps 310 UULAJ)
45.    Pengemudi yg lalai shg tjd kecelakaan dgn korban luka ringan & kerusakan Kendaraan dipidana penjara maks 1 thn &/atau denda maks Rp2 jt
46.    Pengemudi yg lalai & mengakibatkan kecelakaan & korban luka berat dipidana penjara maks 5 thn &/atau denda maks Rp10 juta (Ps 310 UULAJ)
47.    Dlm hal kecelakaan mengakibatkan org lain meninggal, dipidana dgn pidana penjara maks 6 thn &/atau denda maks Rp12 juta (Ps 310 UULAJ)
48.    Selain pidana penjara,kurungan,denda, pelaku tindak pidana Lalu Lintas dpt dijatuhi pidana tambahan: pencabutan SIM atau ganti kerugian
49.    Pengemudi bertanggung jawab atas kerugian yg diderita oleh Penumpang krn kelalaian Pengemudi (Ps 234 UULAJ)
50.    Setiap Pengemudi bertanggung jawab atas kerusakan jln &/atau perlengkapan jln krn kelalaian atau kesalahan Pengemudi (Ps 234 UULAJ)
51.    Jika korban meninggal dunia akibat Kecelakaan Lalu Lintas, Pengemudi wajib memberikan bantuan kpd ahli waris korban
52.    Bantuan pengemudi bagi ahli waris adlh berupa biaya pengobatan &/atau biaya pemakaman dgn tdk menggugurkan tuntutan pidana (Ps 235 UULAJ)
53.    Jika tjd cedera thdp badan/kesehatan korban akibat Kecelakaan, pengemudi wajib memberi bantuan berupa biaya pengobatan (Ps 235 UULAJ)
54.    Pemberian bantuan oleh pengemudi kpd korban tdk menggugurkan tuntutan perkara pidana (Ps 235 UULAJ)
55.    Pihak yg menyebabkan tjdnya Kecelakaan wajib mengganti kerugian yg besarannya ditentukan berdasarkan putusan pengadilan (Ps 236 UULAJ)
56.    Kewajiban mengganti kerugian dpt dilakukan di luar pengadilan jika tjd kesepakatan damai di antara para pihak yg terlibat (Ps 232 UULAJ)
57.    Korban Kecelakaan berhak mendpt: a. pertolongan & perawatan dr pihak yg bertgjwb atas tjdnya Kecelakaan &/atau Pemerintah (Ps 240 UULAJ)
58.    Korban Kecelakaan berhak mendpt: b. ganti kerugian dari pihak yg bertanggung jawab atas tjdnya Kecelakaan Lalu Lintas (Ps 240 UULAJ)
59.    Korban Kecelakaan berhak mendpt: c. santunan Kecelakaan Lalu Lintas dari perusahaan asuransi (Ps 240 UULAJ)
60.    UU No. 22/2009 tentang Lalu Lintas & Angkutan Jalan http://bit.ly/hYDeDy
61.    Bacaan lebih lanjut: Kecelakaan Yang Menyebabkan Korban Meninggal http://bit.ly/fJ5XAM
62.    Bacaan lebih lanjut: Pertanggungjawaban Pelanggar Lalu Lintas http://bit.ly/g1JZ7l
63.    Bacaan lebih lanjut: Bantuan Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan http://bit.ly/ohsTLm
64.    Bacaan lebih lanjut: Bagaimana Pertanggungjawaban Hukum Jika Kecelakaan Disebabkan Oleh Pihak Lain http://bit.ly/k2pOXK
65.    Kecelakaan yang Menyebabkan Korban Meninggal http://bit.ly/rpTtIO
66.    Pertanggungjawaban Hukum Jika Kecelakaan Disebabkan Pihak Lain http://bit.ly/pCJIz1
67.    Bantuan Biaya Pengobatan Korban Kecelakaan http://bit.ly/nHAASI
68.    Menolak ditilang karena kebebasan beragama http://bit.ly/nLayH2
69.    PP 37/2011 tentang Forum Lalu Lintas & Angkutan Jalan, mulai berlaku 25 Juli 2011 http://huku.mn/23
70.    PP 32/2011 ttg Manajemen & Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas, mulai berlaku 21 Juni 2011 http://huku.mn/24
71.    Ini hukumnya jika menabrak pejalan kaki yang menyeberang tiba-tiba http://huku.mn/93

Tidak ada komentar:

Posting Komentar